Kesalahan-kesalahan Dalam Diet Populer - Mengikuti diet populer seperti diet organik, gluten-free atau bebas gluten, hingga vegetarian tak lain bertujuan untuk meningkatkan kesehatan. Diet ini menawarkan beragam manfaat kesehatan.

Namun, jika tak berhati-hati, usaha diet sehat ini justru dapat menggagalkan upaya sehat dan berujung menambah berat badan. Beberapa kesalahan banyak dilakukan seseorang dalam menjalankan diet sehat yang populer ini. Salah satunya adalah porsi makanan yang tidak seimbang.

Berikut kesalahan dari jenis diet tertentu yang patut diwaspadai.


1. Diet bebas gluten
Young menjelaskan, orang yang menjalani diet bebas gluten sering kali berpikir mereka diperbolehkan untuk mengonsumsi kentang goreng, kue, pasta atau roti yang bebas gluten sebanyak-banyaknya. Alih-alih mendapatkan manfaat sehat, pemikiran ini dapat menyebabkan kelebihan kalori yang berujung pada penambahan berat badan.

"Hanya karena Anda memiliki kue bebas gluten, bukan berarti Anda dapat makan seluruh kue itu," kata Young.

Young menyebut, dalam makanan bebas gluten terdapat penambahan bumbu lain seperti garam dan gula yang berlebih sehingga tetap saja tidak bisa disebut makanan sehat.

2. Diet rendah/bebas lemak
Sama seperti bebas gluten, diet rendah lemak juga dapat membuat Anda mengonsumsi kalori lebih banyak ketimbang versi penuh lemak.

"Jika seseorang makan satu cangkir yogurt biasa, mereka mengonsumsi 150 kalori; dengan mengonsumsi satu cangkir yogurt rendah lemak, mereka dapat mengurangi kalori hingga 100. Nah, banyak orang kemudian makan dua yogurt atau bahkan tiga, karena 'itu lebih sehat,' tanpa menyadari bahwa kalori juga ikut bertambah," kata ahli gizi dan diet lainnya, Sandra J Arevalo.

Makanan rendah lemak mungkin juga memiliki lebih banyak gula agar dapat mempertahankan rasa. Akibatnya, seseorang rentan terhadap obesitas dan diabetes.

Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa makanan rendah lemak berkontribusi pada obesitas. Hal ini disebabkan oleh banyaknya makanan cepat saji yang diberi label rendah lemak.

"Jika Anda makan lebih banyak makanan, Anda makan lebih banyak kalori. Dan akhirnya, Anda bisa bertambah gemuk," ucap Young.

3. Diet organik
Diet organik dengan mengonsumsi buah dan sayuran organik dapat meminimalkan paparan bahan kimia seperti pestisida. Makanan ini mengacu pada cara tumbuhnya. Namun, kebanyakan orang lupa kalori dan proses pengolahannya ketika dimasak.
Sebagai contoh, kue cokelat organik memberikan 150 kalori. Angka itu lebih banyak 40 kalori daripada kue cokelat pada umumnya.

"Jika ada sesuatu terpampang pada label, orang berpikir, 'itu pasti baik untuk saya'. Tapi junk food organik tetap saja junk food," ujar Young.


4. Diet Mediterania
Diet Mediterania yang dianggap baik untuk kesehatan tidak akan berhasil jika dikonsumsi berlebihan.

"Anda bisa menambah berat badan dari diet Mediterania jika Anda tidak mengontrol porsi makanan," kata Young.

Porsi berlebihan ini dapat berasal dari hal-hal kecil seperti penambahan minyak zaitun dalam salad. Satu sendok minyak zaitun setara dengan 100 kalori. Jika, lima sendok minyak zaitun, maka sama dengan 500 kalori.

5. Diet Vegetarian
Diet vegetarian juga dapat menambah berat badan jika tidak dipilih dengan hati-hati. Ada banyak orang yang tidak makan daging, tapi justru makan roti lebih banyak yang dilengkapi dengan selai dan topping lain berbasis nabati, tapi justru berujung penambahan berat badan.