5 Kebiasaan Sehari-hari yang Merusak Kinerja Otak - Kinerja otak sangat dipengaruhi oleh kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Kebiasaan tertentu dapat memaksimalkan kinerja, sementara kebiasaan lainnya justru bisa merusak otak.

Sering kali kebiasaan yang kerap dilakukan sehari-hari tanpa disadari jadi bumerang yang merusak jaringan otak. Segera ubah kebiasaan ini agar otak dapat bekerja maksimal. 


Berikut beberapa kebiasaan yang dapat merusak kinerja otak.

1. Terlalu banyak garam
Makanan gurih memang menggugah selera. Namun, makanan yang banyak mengandung garam tak baik bagi otak. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA Neurology ini mengatakan bahwa konsumsi garam berlebih dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan stroke.

Kondisi pembuluh darah yang rusak akibat tekanan darah tinggi dan stroke itulah yang dapat menyebabkan kerusakan otak. 

Kementerian Kesehatan merekomendasikan batasan asupan garam tidak lebih dari 5 gram atau satu sendok teh per hari.

2. Kurang tidur 
Kurang tidur dapat mengurangi kinerja neuron di otak. Ini pula yang menjadi alasan orang yang kurang tidur sering kali tidak fokus.

Saat tidur, tubuh beristirahat dan membasmi racun atau zat berbahaya yang ada di dalam tubuh, termasuk di otak. Dalam tubuh yang kekurangan waktu tidur, mekanisme ini tak berjalan sempurna sehingga tidak dapat membersihkan otak dari zat berbahaya. 

Jika zat tersebut terus menumpuk, maka otak akan mengalami kerusakan parah.

3. Makan berlebih
Makan berlebih yang sering kali tidak memiliki nutrisi dikaitkan sebagai penyebab obesitas.

Penelitian menunjukkan adanya hubungan antara obesitas dan demensia, salah satu penyakit otak. Dikutip dari Hhdresearch, peneliti menyimpulkan hal ini terjadi lantaran obesitas akibat makan berlebihan tidak memenuhi kebutuhan tubuh akan vitamin dan mineral.


4. Kesepian
Rasa kesepian dapat menyebabkan stres dan proses inflamasi di otak. Penelitian dari Rush University Medical Center, Amerika Serikat terhadap 100 orang berusia di atas 80 tahun menunjukkan orang yang memiliki kontak sosial paling sedikit menderita kerusakan kognitif pada otak paling parah.
Oleh karena itu, cobalah untuk berhubungan dan melakukan aktivitas sosial agar tak merasa kesepian.

5. Kurang minum
Asupan cairan penting untuk fungsi tubuh, termasuk otak. Penelitian menunjukkan, orang yang kurang minum selama dua jam menyebabkan penurunan fungsi kognitif yang dijalankan oleh otak.

Beberapa studi juga menemukan dehidrasi berdampak pada fungsi pemecahan masalah, koordinasi, dan fokus. Minumlah air dalam jumlah cukup yakni 2,5 liter setiap harinya.